Pesta Nama Santa Sisilia, dan Cerita Mantan Ketua Lingkungan

Sukaraja, Bogor : Umat lingkungan Santa Sisilia, menggelar  ibadat sabda, dan makan siang bersama, dalam rangka perayaan pesta nama Santa pelindung ( Santa Sisilia).  Minggu (27/11), yang berlangsung di rumah Heri Bata, di asrama Ajen.

     Ketua Lingkungan Santa Sisilia, Fransiskus Elyanto, dalam sambutannya,  mengajak umat untuk ikut terlibat dalam kegiatan di lingkungan. Misalnya, ikut latihan koor, dan juga ikut ambil bagian dalam tugas PJK di gereja.

     ” Di Lingkungan Sisilia ini banyak umat yang baru bergabung, ada yang pindahan dari wilayah lain, ada juga pindahan dari Paroki lain, jadi kami mengajak bapa, ibu untuk ikut serta dalam kegiatan yang ada di lingkungan” tutur Elyanto.

      Ia juga mengingatkan umat lingkungan Santa Sisilia untuk tidak lupa membayar kardiwilasa, karena masih banyak keluarga yang belum aktif dalam membayar kardiwilasa.

      *Suka Duka Ketua Lingkungan

Pada perayaan pesta nama, ada beberapa cerita menarik tentang suka duka yang dialami para mantan ketua lingkungan.

      Mikhael Kolo, mantan Ketua Lingkungan Santa Sisilia yang pernah menjabat selama 3 periode dari 1983-1992, menjelaskan, awalnya, umat Lingkungan Santa Sisilia, hanya terdiri dari keluarga Prajurit yang berjumlah 14 Kepala Keluarga ( KK), yaitu 12 KK di Ajen Kostrad, dan 2 KK lainnya di Batalyon Artileri Medan Tempur (Armed 10).

     Dengan berjalannya waktu, ada penambahan umat baru sebanyak 4 KK, namun tinggalnya di Desa Karadenan, yang jaraknya sekitar 3 Km dari Asrama Ajen.

    “Pada 1983 itu belum ada kendaraan yang menghubungkan Asrama Ajen dengan Karadenan, jadi tiap ada kegiatan doa Rosario, atau ibadat sabda , saya selalu jalan kaki, yang paling susah kalau ada umat di Karadenan yang meninggal, sehingga saya lebih sering mengunjungi rumah keluarga yang berduka. Tapi namanya pelayanan, kita berusaha menjalani dengan hati yang gembira” tutur Mikhael Kolo.

    Kisah serupa juga di sampaikan Maria Agustina, mantan ketua Lingkungan Santa Sisilia yang pernah menjabat selama 2 periode, dari  2006-2012.

      Lingkungan Santa Sisilia itu, umatnya terbagi dalam dua area, yaitu Asrama Ajen yang masuk ke dalam Desa Cimandala, kecamatan Sukaraja, dan Desa Karadenan.

     ” Saat saya jadi ketua lingkungan,   jumlah umat di Karadenan ada 20 KK, tapi mereka tinggalnya jauh- jauh, walaupun saya tinggal di Ajen, tapi saya lebih fokus untuk tugas pelayanan bersama umat di Karadenan, karena mereka kebanyakan  merupakan warga  pindahan dari  luar Bogor, dan sebagian lagi  baru masuk menjadi umat Katolik. Sedangkan umat di Ajen sudah mandiri dan ada petugas seksi rohani yang mendampingi” kata Maria Agustina.

    Umat di Lingkungan Santa Sisilia, sangat antusias menjalani doa rosario.  sepanjang Mei dan Oktober, padat dengan jadwal rosario.

    Menurut Maria Agustina, ada cerita yang menarik,  ada beberapa umat di Karadenan yang tidak memiliki patung Bunda Maria, salib dan buku Injil. Akhirnya hasil uang Kolekte sepanjang Mei dan Oktober, dipakai untuk membeli alat alat doa tersebut, dan juga membeli kontas/ rosario untuk dibagikan kepada umat di Karadenan.

    Berdasarkan data yang tercatat di Lingkungan, jumlah umat Lingkungan Santa Sisilia saat ini ada 65 KK.  ( Tres Sufa).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top