Sukaraja, Bogor: Santo Andreas tidak berpikir dua kali, untuk mengikuti Yesus, dia mempunyai kemampuan mendengarkan yang luar biasa, dia juga tidak khawatir tentang masa depan, dan apa yang akan terjadi ke depannya.
Hal itu disampaikan Pastor Paroki Santo Andreas, RD. Lucius Joko, dalam homilinya, pada misa syukur perayaan pesta nama Santo Pelindung Gereja Paroki Santo Andreas (PSA). Sabtu (30/11/2024. Misa perayaan pesta nama Santo Andreas, yang berlangsung di Rumah Doa Maria Ratu Para Rasul, Taman Doa BMSPR. Dipimpin oleh Pastor Paroki Santo Andreas, RD. Lucius Joko, dan Pastor Vikaris, RD. Marcus Santoso.
Santo Andreas merupakan saudara dari Rasul Petrus, mereka adalah nelayan yang berasal dari Betsaida, tepi Danau Genesaret. Santo Andreas memiliki julukan sebagai “Rasul Pengantar Kepada Kristus”. Andreas yang membawa Petrus kepada Yesus, Ia juga yang memberitahukan adanya anak lelaki kecil yang membawa lima ketul roti dan dua ekor ikan.
Menurut tradisi, Ia wafat di Patras, Acaia, Yunani, digantung pada sebuah salib yang berbentuk huruf “X”. Iya tergantung dan diikat di salib selama dua hari, dan selama itu pula ia terus berkhotbah hingga wafat.
“Inilah Andreas, santo pelindung kita, inilah hebatnya Santo pelindung Paroki kita, maka kita perlu bangga, perlu semakin mencintai Paroki kita, supaya tumbuh dan berkembangnya iman kita ini menjadi luar biasa, bukan karena hebatnya kita, bukan karena gagahnya gereja kita, bukan karena kita punya taman doa, tapi karena tiap umat adalah orang – orang yang mampu mendengarkan dengan baik,” ujar RD. Lucius Joko.
Tumpeng Warnai Pesta Nama
Seusai misa, seluruh umat berkumpul dibawah pohon, Taman Doa BMSPR, untuk makan siang bersama. Ada tujuh tumpeng yang disiapkan yang berasal dari tujuh wilayah yang ada di Paroki Santo Andreas.
Penulis : Tres Sufa
Editor : Komsos PSA